Friday, July 12, 2013

Golkar Bisa Berkoalisi dengan Nasdem



Golkar Bisa Berkoalisi dengan Nasdem
Penulis :
Sandro Gatra
Jumat, 12 Juli 2013 | 18:25 WIB

Abdurizal Bakrie & Surya Paloh

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kiri), didampingi Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham (tengah), dan Ketua Bidang Informasi dan Penggalangan Opini Partai Golkar, Fuad Mansyur saat refleksi akhir tahun di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (27/12/2011). | KOMPAS/Hendra A Setyawan

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical dan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dalam acara buka puasa bersama di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, beberapa hari lalu. Pertemuan itu lalu dikaitkan dengan rencana koalisi kedua parpol di Pemilu 2014. Bagaimana tanggapan Ical?


"Belum ada ke sana (koalisi). Kemungkinan tetap ada," kata Ical sebelum acara buka puasa bersama dengan keluarga besar Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (12/7/2013).

Ical mengatakan, kedatangannya ke DPP Nasdem untuk memenuhi undangan silatuhrahim. Sebagai umat Islam, kata dia, diwajibkan untuk silatuhrahim agar panjang umur dan banyak rezeki, apalagi silatuhrahim di bulan puasa.

Jika pertemuan itu dikaitkan dengan politik 2014, Ical memilih tak berkomentar. "Saat ditanya apakah mungkin (berkoalisi), jawabnya mungkin. Apakah pasti, jawabnya belum pasti," ucap bakal calon presiden dari Golkar tersebut.
Ical menambahkan, dalam demokrasi, semua parpol tidak mungkin bisa berjalan sendiri. Pihaknya masih menunggu hasil Pileg 2014. Jika hasil pileg ternyata Golkar mampu mengusung capres-cawapres sendiri, kata Ical, belum tentu Golkar tidak berkoalisi.

"Seperti Partai Demokrat menang 21 persen (Pemilu 2009 ). Beliau (Susilo Bambang Yudhoyono) memutuskan sendiri wakilnya Bapak Boediono. Tetapi, Presiden memutuskan berkoalisi dengan yang lain kan," pungkas Ical.

Seperti diberitakan, awalnya Ical dan Surya Paloh sama-sama di Golkar. Setelah 43 tahun berada di Golkar, Surya lalu keluar. Keputusan keluar itu setelah membentuk organisasi masyarakat Nasional Demokrat disusul Partai Nasdem.



Idrus: Ada Kesepakatan Politik Ical-Surya Paloh


Idrus: Ada Kesepakatan Politik Ical-Surya Paloh

Penulis :
Sandro Gatra
Jumat, 12 Juli 2013 | 20:34 WIB

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berbincang-bincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri alias Ical di Kantor DPP Partai Nasdem, Rabu (10/9/2013). | DIAN MAHARANI

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengakui ada kesepakatan politik dalam pembicaraan antara Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie alias Ical dengan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh. Hanya, kata Idrus, perlu ada pembahasan lanjutan untuk mencapai kesepakatan tersebut.

"Pertemuan itu pasti memiliki arti politik. Di samping karena persahabatan (Ical-Surya), tentu ada pembicaraan ke depan. Ini baru awal. Perlu berkali-kali bertemu untuk mencapai kesepakatan-kesepakatan itu," kata Idrus seusai acara buka puasa bersama di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat ( 12/7/2013 ) malam.

Hal itu dikatakan Idrus ketika dimintai tanggapan pertemuan Ical-Surya saat acara buka puasa bersama di Kantor DPP Nasdem beberapa waktu lalu.
Idrus berpendapat, melihat latar belakang Surya yang lama di Golkar, sudah semestinya Surya memilih berkoalisi dengan Golkar. Hanya, pihaknya juga akan terus berkomunikasi dengan parpol lain.

"Kita harus komunikasi dengan siapa saja. Kita mengalir saja komunikasi karena kita yakin Indonesia tidak akan berhasil kalau dikuasai satu golongan. Karena itu kita komunikasi dengan Demokrat, PDIP, Nasdem, PPP, PKS, semua kita lakukan apapun posisi politik kita," kata Idrus.


Ketika ditanya apakah komunikasi menyangkut calon wakil presiden yang akan mendampingi Ical di Pilpres 2014, Idrus menjawab belum ada pembicaraan tersebut dengan parpol lain. Berdasarkan hasil Rapimnas Golkar tahun 2012, Ical diberi kewenangan menetapkan sendiri pendamping.

Saturday, February 16, 2013

Ada Upaya Sistematis Hancurkan Partai NasDem


Sabtu, 16 Februari 2013 , 15:36:00

ADA UPAYA SISTEMATIS 
HANCURKAN PARTAI NasDem
Surya Paloh

JAKARTA - Menyikapi konstelasi politik di internal Partai NasDem beserta organisasi sayapnya, DPP Garda Pemuda (GP) NasDem menilai ada politik yang sistematis dilakukan pihak-pihak tertentu untuk menghancurkan Partai NasDem menjelang Pemilu 2014.

Oleh karena itu, GP NasDem siap menjadi garda terdepan dalam menjaga serta mengawal Partai NasDem dari berbagai upaya penghancuran tersebut.  

“Garda Pemuda NasDem siap menjadi garda terdepan dalam menjaga serta mengawal gerakan perubahan yang diusung oleh Partai NasDem, sehingga tidak akan memberikan sedikitpun tempat bagi para musuh rakyat untuk berada dalam gerbong gerakan perubahan restorasi Indonesia,” kata Ketua Umum DPP GP NasDem Martin Manurung dalam keterangan persnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (16/2).


Martin Manurung mengatakan, salah satu upaya politik sistematis untuk menghancurkan Partai NasDem itu adalah fenomena mundurnya sejumlah pengurus, kader partai dan organisasi sayap lainnya dari gerbong partai. Upaya ini tidak lain sebagai bentuk provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa sakit hati dari para pengadu nasib politik.


“Gerakan perubahan restorasi Indonesia tidak akan berhenti hanya karena munculnya gerakan sakit hati dari para pengadu nasib politik di republik ini,” jelasnya.

Menyikapi kondisi ini, kata Martin Manurung, DPP GP NasDem menyerukan dan menginstruksikan kepada seluruh struktur garda pemuda di semua tingkatan untuk bersatu mengawal Partai NasDem dari kepentingan-kepentingan pragmatis serta upaya provokasi yang berpotensi memecah-belah soliditas organisasi.

“Karena pengunduran diri beberapa pengurus DPW GP NasDem kami ketahui telah direncanakan secara sistematis oleh para petualang politik, kami hanya bisa menyampaikan kepada mereka bahwa benih yang tidak sempurna akan punah sebelum berbuah,” katanya.


Terkait mundurnya Hendrik Kawilarang Luntungan selaku ketua dan sejumlah pengurus DPW GP NasDem Sulawesi Utara, lanjut Martin Manurung, DPP GP NasDem telah menerima permohonan pemberhentian tersebut.   

Pemunduran diri mereka sekaligus merupakan momentum untuk memurnikan organisasi dari hasutan-hasutan yang hendak memecah-belah serta tindakan pemaksaan kehendak yang mereka lakukan selama ini.


“DPP telah menunjuk Ivanhoe Semen selaku Ketua Bidang I DPP GP NasDem sebagai Pelaksana Tugas  Ketua DPW GP NasDem Sulawesi Utara untuk menjalankan kepemimpinan sehari-hari di sana sampai terpilihnya ketua DPW yang baru,” ujarnya. (sam/jpnn)


 
http://www.jpnn.com/read/2013/02/16/158719/Ada-Upaya-Sistematis-Hancurkan-Partai-NasDem-

Friday, February 8, 2013

SUSUNAN LENGKAP PENGURUS PARTAI NASDEM



SUSUNAN LENGKAP PENGURUS PARTAI NASDEM


Surya Paloh


Surya Paloh resmi melantik pengurus partai NasDem sore ini. Dari susunan pengurus partai NasDem sebagian ada yang merupakan tokoh politik lawas namun ada juga yang wajah baru.

Tak hanya politisi, purnawirawan TNI dan Polri, pengamat juga ada yang duduk di kursi pengurus NasDem. Pelantikan sendiri dilakukan langsung oleh Ketua DPP NasDem Surya Paloh.

"Sebelum saya kukuhkan apa saudara bersedia?," tanya Surya kepada puluhan hadirin di Kantor NasDem, Jumat (8/2).

"Bersedia," ujar mereka bersamaan. "Dengan mengucapkan bismillah, saya sebagai ketua umum saya kukuhkan untuk periode 2013-2018," katanya.

Berikut daftar pengurus Partai NasDem:

I. Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem

1. Ketua Umum:
 Surya Paloh
2. Sekretaris Jenderal: Patrice Rio Capela.
3. Wakil Sekjen Bidang Organisasi dan Keanggotaan: Willy Aditiya.
4. Wasekjen Bidang Internal dan Kesekrtariatan: Nining Indra Saleh.
5. Wsekjen Bidang Renlitbang: Dedy Ramanta.
6. Wasekjen Bidang Internal: Siar Anggraini Siagiar.
7. Bendahara Umum: Frankie Turtan
8. Waben penggalangan Dana: Guntur Santosa.
9. Waben Pengelolaan Aset: Joice Triatman.
10.Ketua Bappilu: Ferry M. Baldan.
11.Ketua Bidang Media Komunikasi Publik: Sugeng Suparwoto.
12.Ketua Bidang Politik dan Kebudayaan: Siverius Sonny
13.Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan:
 Akbar Faizal.
14.Ketua Bidang Hukum Advokasi dan Ham: Taufik Basari.
15.Ketua Bidang Otonomi Daerah: Siti Nurbaya Bakar
16.Ketua Bidang Pertanian dan Maritim: Victor Laiskodat
17.Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan: Laks (Purn) Tedjo Edly
18.Ketua Bidang Energi SDA dan Lingkungan Hidup: Kurtubi
19.Ketua Agama dan Masyarakat Adat: Hasan Aminudin
20.Ketua Bidang Hubungan dan Luar Negeri: Enggartiasto Lukita
21.Ketua Bidang Ekonomi dan Moneter: Anthony Budiawan
22.Ketua Bidang Kesehatan Permpuan dan Anak: Irmas Chaniago
23.Ketua Bidang Industri Perdangan dan Tenaga Kerja: Zulfan Lindan
24.Ketua Bidang Olah Raga dan Mahasiswa: Martin Manurung.

II. Majelis tinggi partai
1. Jan Darmadi
2. Lestari Moerdijat
3. Djaffar Assegaff
4. Teuku Bahri Anwar
5. Karli Bonjamin

III. Mahkamah konstitusi
1. O.C Kaligis
2. Prahastoeti Adhitama
3. I.G.K Manila
4. Effendi Syahputra
5. Prasetyo
6. Lalu Sudarmadi

IV Dewan Pertimbangan Partai Nasdem

Ketua: Endriartono Sutarto
Anggota: Rahmawati Soekarnoputri, Barnabas Suebu, Soleh Solahuddin, Thomas Suyatno, Tarnama Sinambela, Wegie Ruslan, Teddy Setiawan, MTH Pardede, Tata Susilo Gunawan, Marcela Supardan, Permana Agung, Mayjen TNI (Purnawirawan) Supiadin, Ampi Tanujiwa, Irjen (purn) Edward Aritonang, Irjen (Purn) Abubakar Nataprawira, Ginar Michael Manufandu, M Hatta Mustofa, Elman Saragih, Samuel Matulesi, Soekartono Hadiwarsito, Faisal Riza Yunus, Yopi Sangkot Batubara dan Jhon Tabo.


V Dewan Pakar Nasdem

Ketua: Bactiar Aly.
Anggota : Rady A Gani, Ratlan Pardede, Yusherman, Danes Jaya Negara, Daniel Kameo, Elwin Tobing, Murasa Sarkaniputra, Jeffrie Wurangian, Abdul Malik, Yohanes Sinungan, Richard Daulay, Munawar Fuad, Prio Mendung Thalib, Rino Wicaksono, Bambang Khaironi, Pamela Johanna, Bambang Suroso, Taufiqulhadi, Galumbang Sitinjak, Marthen Katte Patiung, Tutiek Setyomurni, Hari Tanjung, Fatimah.

http://www.merdeka.com/politik/ini-susunan-lengkap-pengurus-partai-nasdem.html

Saturday, January 26, 2013

Surya Paloh: Nasdem Siap Kompetisi dalam Harmoni


Surya Paloh: Nasdem Siap Kompetisi dalam Harmoni

Penulis : Sabrina Asril | Sabtu, 26 Januari 2013 | 22:44 WIB



JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan partainya siap berkompetisi dalam Pemilu 2014 mendatang. Namun, kompetisi itu harus berlangsung harmoni tanpa melukai satu sama lain. Hal tersebut diungkapkannya dalam pidato penutupan Partai Nasdem, Sabtu (26/1/2013), di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

"Di dalam perspektif saya inilah yang saya nyatakan Nasdem siap berkompetisi dalam harmoni," ucap Surya Paloh yang langsung disambut tepuk tangan ribuan kader Nasdem yang menghadiri seremoni penutupan kongres kali ini.

Menurut Surya Paloh, kompetisi seharusnya dilakukan dengan tidak saling menyakiti atau menjatuhkan tetapi dalam hal yang membanggakan. "Berkompetisi tidak seharusnya saling melukai atau saling menghina, menjatuhkan tapi bisa berkompetisi yang saling membanggakan," ujar Surya Paloh.

Inisiator organisasi massa Nasional Demokrat itu mengajak kepada para pemegang kekuatan partai politik ini untuk memberikan suasana kondusif dalam menghadapi Pemilu. "Ketika semangat kebersamaan ditinggalkan, kita mulai terprovokasi untuk saling berhadapan antara kita. Dunia luar akan menertawakan kita. Seandainya parpol sadari dan ciptakan solidaritas, maka persatuan dan kesatuan juga terjalin," katanya.

Pemilik Media Grup ini juga menilai kritikan terhadap partai politik seharusnya diterima sebagai bentuk kehormatan. "Berangkat dari malam ini, kami juga menawarkan tidak hanya tegur sapa dalan verbal formal tapi dalam kritik yang membangun," imbuh Surya Paloh.

Editor :
A. Wisnubrata
http://nasional.kompas.com/read/2013/01/26/22444328/Surya.Paloh.Nasdem.Siap.Kompetisi.dalam.Harmoni utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Dinamika%20Partai%20Nasdem



Monday, January 21, 2013

Hary Tanoe: Saya Mundur dari Partai Nasdem

Hary Tanoesoedibjo

Hary Tanoe: Saya Mundur dari Partai Nasdem
Penulis : Sabrina Asril | Senin, 21 Januari 2013 | 15:01 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Hary Tanoesoedibjo menyatakan mundur dari keanggotaan Partai Nasdem. Hal itu disampaikannya secara resmi dalam jumpa pers, Senin (21/1/2013), di Jakarta.

"Saya menyatakan mundur dalam kapasitas saya sebagai Ketua Dewan Pakar. Mulai hari ini, saya bukan lagi anggota dari Partai Nasdem. Keputusan ini saya lakukan dengan berat hati," kata Hary. 

Ia menyatakan, sejak bergabung dengan Partai Nasdem pada 9 Oktober 2011, Hary merasa telah melakukan upaya terbaik, baik energi, pikiran, dana, maupun risiko, untuk berpartisipasi membesarkan Partai Nasdem. "Target utamanya lolos verifikasi dan lolos sebagai partai peserta pemilu. Saya merupakan bagian yang ikut meloloskan Nasdem," kata bos MNC Grup ini.

"Keputusan saya ini tidak mengenakkan, tapi pada satu titik saya harus memutuskan ini. Aktivitas politik harus tetap dijalankan. Destiny keterlibatan saya di politik adalah menjadi bagian dari perubahan untuk bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Saya ingin ikut andil secara nyata, langsung. Karena bagaimanapun politik menjadi satu bagian ideologi dan bagian dari masa depan kita," papar Hary.

Perpecahan di tubuh Nasdem mulai merebak ketika beredar kabar adanya faksi di dalam partai itu. Dikabarkan, Surya Paloh yang akan menjadi ketua umum partai itu berseberangan dengan faksi Hary Tanoe. Beberapa waktu lalu, kelompok Surya Paloh memecat Sekjen Garda Pemuda Nasional Demokrat (GPND), Saiful Haq.


http://nasional.kompas.com/read/2013/01/21/15011526/Hary.Tanoe.Saya.Mundur.dari.Partai.Nasdem?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Perpecahan%20Di%20Partai%20Nasdem


Friday, January 11, 2013

Partai NasDem Pecah?


Nasdem Pecah? Saiful Haq cs Jadi Korban

Gejolak perpecahan di tubuh Partai Nasional Demokrat bukan isapan jempol. Sekretaris Jenderal Garda Pemuda Nasional Demokrat (GPND) Saiful Haq dipecat. Pemecatan tertuang dalam surat keputusan 1/SE/DPP-GPND/I/2013, yang dikeluarkan setelah DPP Garda Pemuda Nasional Demokrat menggelar rapat pleno pada Selasa (8/1) kemarin. Pemecatan disebut-sebut dipicu konflik Surya Paloh dengan Hary Tanusoedibjo.

Dalam SK yang sama juga disebutkan, pengunduran diri Rizky Aprilia sebagai Ketua Garda Pemuda DKI Jakarta diterima dan pembekuan kepengurusan Garda Pemuda DKI Jakarta.


Saiful menolak pemecatan sepihak tersebut. Penolakan dia ungkapkan dalam tulisannya berjudul "Memenangkan Hukum dan Akal Sehat: Sebuah Demarkasi (Garis Pemisah) Ideologi-Politik-Organisasi" yang dimuat di situs http://gardapemudanasdem.org. Dalam tulisan yang diupload kemarin itu dia menumpahkan catatannya secara kritis-filosofis atas kepemimpinan Ketum GPND Martin Manurung selama ini.


"Tuduhan-tuduhan dan asumsi yang dijadikan dasar pemberhentian kami tidak didasari oleh fakta, semua hanya berdasarkan 'gosip' yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya.



Menurut Syaiful Haq, dirinya tidak pernah diberikan kesempatan untuk mengklarifikasi dan hak pembelaan diri terkait tuduhan yang dialamatkan. Padahal, sesuai Peraturan Dasar Pasal 13 klarifikasi dan pembelaan merupakan hak anggota. "Bahkan dalam rapat pleno yang memutuskan keputusan tersebut, kami tidak diundang dan diberi kesempatan untuk melakukan klarifikasi," kesalnya.


Celakanya, sebut dia, dalam Surat Edaran DPP Garda Pemuda No. 001/SE/DPP-GPND/I/2013, tidak disebutkan pasal apa yang telah dilanggar. Mereka hanya dituduh melakukan “insubordinasi.” 



"Sejak kapan “ketundukan” pada seorang Ketua Umum menjadi ukuran bersalah tidaknya seorang kader. Dan sejak kapan seorang Ketua Umum menjadi tuhan yang tidak boleh terbantahkan dalam segala hal? Ini adalah pembungkaman terhadap suara-suara yang berbeda dalam organisasi," tegasnya lagi.



"Apa yang terjadi pada kami, adalah bentuk arogansi kekuasan DPP, dan merupakan pembangkangan aturan organisasi, dan tentu kami menolak keputusan tersebut. Apa yang terjadi pada kami adalah preseden buruk dalam tradisi berorganisasi, aturan organisasi dikesampingkan untuk memenuhi ambisi kekuasaan pihak tertentu.