Wednesday, September 7, 2011

Paloh: Saya Tak Butuh Golkar Lagi



JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum sekaligus pendiri ormas masyarakat Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh resmi mundur dari Partai Golkar. Menurutnya, pengunduran dirinya tersebut merupakan langkah antiklimaks terhadap perjuangannya selama 43 tahun di partai berlambang pohon beringin tersebut.

Golkar, saya yakin, tidak memerlukan saya lagi. Dan, saya juga berpikir kalau saya sudah tidak memerlukan golkar lagi.

 "Saya antiklimaks di Golkar. Karena Golkar, saya yakin, tidak memerlukan saya lagi. Dan, saya juga berpikir kalau saya sudah tidak memerlukan golkar lagi," ujar Paloh saat melakukan konferensi pers di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Rabu (7/9/2011).

Meskipun demikian, Paloh mengatakan, pilihan ini bukanlah akhir dari kariernya di dunia politik. Dia meyakini peran politiknya tidak akan berakhir seiring keputusannya keluar dari Golkar.

"Perubahan ini adalah perkara hari ini dan hari depan. Perubahan membutuhkan organisasi politik yang bisa menempa kader dan massa dengan elan pergerakan, memimpin rakyat, serta mengorganisasikan perjuangan untuk menjawab tantangan zaman," tuturnya.

Sebelumnya, Paloh mengatakan, salah satu pertimbangan pengunduran dirinya tersebut karena ia menilai Partai Golkar tidak mampu berinteraksi dengan satu keinginan yang timbul dalam masyarakat. Hal itu, kata Paloh, dapat dilihat dari angka pemilih Partai Golkar pada pemilihan umum, dari 24 persen pada 1999 menurun hingga 14 persen di pemilu terakhir pada 2009.

"Ini merupakan sebuah tren penurunan. Ada apa, apa yang salah? Ada yang kurang dalam Golkar. Tentu wajar apabila ini merupakan sebuah perenungan bagi kader-kader sejati Golkar," papar Paloh.

Paloh memutuskan keluar dari Golkar setelah mendirikan organisasi massa Nasdem. Ia bergabung dengan Golkar sejak Pemilu 1971 ketika masih berusia 19 tahun. Ketika itu, dia dicalonkan menjadi anggota DPRD Kotamadya Medan.