Tuesday, February 1, 2011

Larangan Masuk Nasdem Dilatarbelakangi Perbedaan Misi


Abdurizal Bakrie: Ketua DPP Partai Golkar
Manado, KOMENTAR
Keluarnya keputusan Rapimnas Partai Golkar (PG) yang melarang kadernya masuk dalam kepengurusan ormas Nasdem, ditengarai dilatarbelakangi oleh ketakutan bakal terjadinya penggembosan. Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh salah satu fungsionaris Partai Golkar Sulut, Sherpa Manembu.

“Sama sekali tidak ada ke-khawatiran di tubuh Golkar dengan kehadiran Nasdem, walaupun mereka kemung-kinan akan menjadi partai po-litik. Karena memang sudah terbukti partai yang dibentuk oleh mereka yang keluar dari Golkar, tidak akan mampu menjadi saingan yang sepa-dan. Jadi keluarnya ultima-tum melalui keputusan Ra-pimnas lebih disebabkan oleh perbedaan mendasar antara Golkar dan Nasdem,” tegas Ke-tua Pemenangan Pemilu Partai Golkar itu saat ditemui ke-marin (31/01).

Manembu yang ditemui usai rapat DPD menambahkan, ka-der Golkar yang membentuk Nasdem adalah mereka yng gagal sewaktu dipercayakan menjadi pengurus. Jadi kalau-pun mereka membuat partai baru, maka bisa dipastikan akan gagal pula.

Sementara Sekretaris Peme-nangan Pemilu Partai Golkar, Tonny Kaunang menjelaskan, perbedaan mendasar antara Golkar dan Nasdem terletak pada misi mencapai tujuan ideologi perjuangan. Keduanya memang mempunyai tujuan yang sama, yakni memper-jungkan masyarakat yang makmur adil dan berdemo-krasi. Namun cara mencapai tujuan tersebut terdapat per-bedaan yang saling berten-tangan. 

“Golkar mencapai tujuan de-ngan masuk dalam supra struktur politik, sedangkan Nasdem lebih menekankan ti-dak masuk pada sistem alias berada di luar. Jadi itulah yang melandasi keluarnya keputu-san Rapim-nas,” ung-kapnya. 

Keputusan Rapimnas, lanjut dia, memang hanya spe-sifik mela-rang keder masuk Nasdem. Hal itu dika-renakan sejarah yang mela-tarbelakanginya, dimana Nas-dem dibentuk oleh sejumlah kader Golkar. “Larangan terse-but lebih ditujukan pada ka-der Golkar yang duduk di legis-latif dan pengurus. Karena mereka dianggap lebih berpo-tensi menyelewengkan per-juangan partai, se-lain ten-tunya su-dah tidak etis,” te-rangnya.

Bagi yang ber-sikeras te-tap berga-bung dengan Nasdem, menu-rut Kaunang, mereka akan diberikan sanksi tegas kendati belum dibuat peraturan orga-nisasi yang mengatur meka-nisme pemberian sanksinya. “Untuk Sulut sendiri belum ditemukan kader Golkar di le-gislatif yang menyeberang ke Nasdem,” paparnya.(vtr)

http://www.hariankomentar.com/lkOtonomi.html