Ketakutan itu juga dilaporkan karena Golkar mendapat “laporan intelijen” bahwa Nasdem dalam waktu dekat akan mendeklarasikan diri menjadi parpol dengan target suara lima hingga 10 persen. Pengamat melihat laporan ini menjadi titik picu ketakutan dan perang terbuka antara Golkar dan Nasdem saat ini.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R Siti Zuhro, melihat ketakutan Partai Golkar atas keberadaan Nasdem sangat wajar karena banyak kader Golkar, baik petinggi maupun kader di akar rumput, sudah masuk Nasdem.
“Ini ketakutan yang wajar. Sebab, kalau Nasdem jadi parpol maka dalam Pemilu 2014, Golkar bukan hanya harus berhadapan dan bersaing dengan parpol besar seperti Demokrat dan PDIP. Tapi, basis suara Golkar juga akan tergerus oleh Nasdem, ” ungkap Siti kepada matanews.com
Menurut Siti, keberadaan beberapa tokoh sentral Golkar di Nasdem menjadi pengaruh besar bagi kader Golkar di tingkat akar rumput. “Ini menjadi sumber ketakutan serius Golkar menyongsong 2014.”
Ia juga berpendapat kemungkinan Nasdem menjadi parpol sangat besar bila melihat dari gerak aktivitas dan promosi lewat iklan televisi yang dilakukan secara tanpa henti.
“Dari pola yang ditempuh saat ini, saya punya keyakinan Nasdem akan jadi parpol dalam satu dua tahun mendatang. Jadi wajar jika Golkar resah gelisah,” sebut Siti Zuhro. (*edy/ham)