Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Minggu, 12 September 2010 | 16:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah bertemu, duduk berdampingan dan berbincang dalam silaturahim di kediaman pribadi mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Minggu (12/9/2010), Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh dikabarkan akan bertemu kembali.
Paloh tak membantah karena dirinya tak pernah membatasi pertemuan dengan siapa saja. Namun, waktu dan tempat belum ditentukan. "Saya harap pertemuan tidak terbatasi. Perlu simbiosis mutualisme, silaturahmi yang terjaga dengan semua pihak," ungkap mantan Dewan Penasihat Golkar ini di depan kediaman Kalla.
Menurut Paloh, silaturahim kali ini di mana sejumlah petinggi dan mantan petinggi Golkar berkumpul menelurkan sejumlah pemikiran untuk kemajuan bangsa. Salah satunya, mempertanyakan keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penetapan 26 tersangka kasus suap pemilihan Miranda Goeltom daripada segera memproses kasus Bank Century yang sudah direkomendasi oleh DPR.
Menurut Paloh, dirinya mendukung penyatuan gerak Golkar dan Nasional Demokrat untuk mendorong kebaikan. Namun, bukan berarti Nasional Demokrat akan bergabung secara organisasi dengan Golkar. Keduanya hanya sama-sama bercita-cita membawa suasana perubahan di Indonesia.